Monetag

Navigation

Terror dan Ancaman Ular di Asrama Kamasan III Papua Surabaya

Photo Ular yang dibuang 
di Asrama Kamasan III Papua Surabaya
09 September 2019


Rangkaian TEROR Terhadap Mahasiswa Papua di Asrama Kamasan III Surabaya.

30 Agustus 2019.

Pada tanggal 27 Agustus 2019, ketika Asrama Papua didatangi oleh Gubernur Klonial, Khofifah (Jawa Timur) dan Lukas Enembe (Papua), Mahasiswa Papua secara tegas menolak kedatangan mereka. Setelah mereka bergegas pergi, mahasiswa Papua memasang spanduk di depan gapura asrama bertuliskan: "REFRENDUM IS SOLUTION" dan "LEPASKAN GARUDA", sebelumnya sudah kami pasang juga spanduk bertuliskan, "Siapapun yang datang kami tolak".

Ternyata penguasa(klonial) merasa terganggu dan pusing. Pada 30 Agustus 2019, sekitar subuh jam 04.02 Wib, 2 OTK menggunakan Motor berhenti didepan asrama persis didepan spanduk bertuliskan,  "Refrendum Is Solution" dan melemparkan cat minyak berwarna merah yang diisi didalam sebuah plastik sirup (2 liter). Akibatnya tulisan Rafrendum itu menjadi tidak jelas karena bercak-bercak cat tidak beraturan yang menganainya (lihat gambar). OTK tersebut setelah melemparkan cat, langsung naik dimotor, melarikan diri. Pada pagi hari itu,kami mengganti banner baru dengan tulisan yang sama.


09 September 2019

Pada pagi subuh pukul 04.19 Wib. Mahasiswa Papua kembali diteror dengan ULAR. 2 motor yang ditumpangi 4 OTK, hendak berhenti didepan asrama dan melemparkan 2 karung (mulut karung terbuka) berisi ular kedalam pekarangan Asrama. 1 karung plastik (15-20 Kg) berisi 1 ekor ular dan 1 Karung kain (10 Kg) berisi 2 ekor ular agresif (mungkin berbisa), kami tidak bisa menangkap 2 ekor ular yang agresif karena mereka(ular) bergerak menuju selokan didalam asrama, sementara ular didalam karung plastik kami berhasil tangkap karena ularnya belum keluar dari karung.

Semua penghuni asrama yang masih tidur bergegas bangun dan keluar dari kamar. Setelah keempat OTK melarikan diri menggunakan motor, penghuni melihat tidak jauh dari Asrama sekitar 20 Meter ada sekelompok orang (kami duga Intel) memantau kami dengan teropong, melihat itu kami menghampiri mereka dan mereka berlarian, terkocar-kacir. ditempat itu kami temukan sebuah teropong merek Nikon 

Berita ini kami publikasikan ulang untuk mengingat kejadian-kejadian terhadap Rakyat Papua Barat dan rasialisme yang belum berhenti.

Report Media.


 

Share
Banner

Post A Comment:

0 comments:

Silahkan komentar yang terbaik dan anda akan mengetahui terkait Papua Barat.